Bercanda adalah satu hal yang tidak mungkin lepas dari kehidupan kita, terutama pada saat kita sedang bercengkrama dengan seseorang. Itu tentunya dilakukan untuk melepas kepenatan dan kejenuhan yang tengah dirasakan. Namun demikian, sebelum kita mengeluarkan kata - kata candaan kepada seseorang, kita harus berfikir sejenak karena bisa saja kata - kata yang keluar adalah sesuatu yang bisa menyakiti perasaan dan juga menimbulkan dosa.
Disinilah Rasulullah muncul sebagai teladan yang bisa kita ambil contohnya, termasuk di dalamnya berkaitan dengan cara bercanda yang benar. Seorang mukmin yang berkualitas apabila dia berkata akan keluar sesuatu yang teramat sangat dasyat dari mulutnya, ucapan - ucapannya mampu menggembirakan orang - orang disekitarnya dan tentunya mampu memberikan manfaat walaupun dalam bentuk humor atau candaan.
Pernah dikisahkan pada saat itu Rasulullah SAW didatangi oleh seorang perempuan tua, kedatangannya kepada beliau untuk menanyakan sesuatu hal yang mengganjal di dalam fikirannya. Si orang tua tersebut ingin menanyakan prihal kesempatan dia di surga kelak. Dia pun berkata, "Ya Rasulullah apakah saya bisa masuk surga?". Mendengar ucapan dari nenek tersebut Rasulullah menjawab, "di surga nanti tidak ada yang namanya orang tua".
Mendengar pernyataan yang diucapkan oleh Rasulullah tentu membuat hati nenek tua tersebut terpukul dan teramat sangat sedih. Namun kesedihan mendalam yang dirasakannya tidak berlangsung lama karena Rasulullah melanjutkan perkataannya. “Di surga yang tinggal hanya mereka yang muda. Orang yang sudah tua di dunia akan kembali jadi muda saat berada di surga”
Mendengar pernyataan yang diucapkan oleh Rasulullah tentu membuat hati nenek tua tersebut terpukul dan teramat sangat sedih. Namun kesedihan mendalam yang dirasakannya tidak berlangsung lama karena Rasulullah melanjutkan perkataannya. “Di surga yang tinggal hanya mereka yang muda. Orang yang sudah tua di dunia akan kembali jadi muda saat berada di surga”
Sungguh luar biasa, Itulah salah satu kisah Rasulullah yang bisa kita petik hikmahnya berkaitan dengan tata cara bercanda yang baik, Rasulullah dalam humornya menyuntikan sesuatu yang sekiranya mampu membuat orang tersebut senang dan memberikan kabar gembira kepadanya. Dengan demikian dia akan semakin mempertebal keimanannya dan semakin bersyukur dengan nikmat yang Allah berikan. Begitupun kita, sebaiknya ketika kita bercanda dengan seseorang alangkah lebih baiknya menyuntikan unsur - unsur yang bisa mengingat Allah. Selain bisa membuat bahagia seseorang tapi juga mengajak teman - teman kita agar selalu ingat akan kebesaran Allah.
Selain itu didalam kisah tersebut kita juga bisa melihat bahwasanya dalam sebuah candan itu tidak ada unsur berbohongnya. Karena pada dasarnya berbohong di dalam bercanda itu tidak diperbolehkan. Jika kalian hendak bercanda cobalah untuk mengeluarkan kata - kata yang benar dan tidak ada unsur kebohongannya meskipun untuk membuat orang lain tertawa. Karena berbohong dalam bercanda itu sama saja dengan sebuah kedustaan.
0 comments:
Post a Comment